Categories

Selasa, 13 November 2012

Video Wagub Bpk. Basuki T. Purnama Minta PU Potong Anggaran 25% di Youtobe, Laris Manis




Ahok jadi sensasi internet. Ini setelah video rapatnya bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang muncul di YouTube, laris manis. Dalam video itu pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama tersebut bicara tegas bahkan menyeret nama KPK.

Video itu diupload oleh Pemprov DKI Jakarta dengan judul "08 Nov 2012 Wagub Bpk. Basuki T. Purnama Menerima Paparan Dinas Pekerjaan Umum". Video itu berdurasi 46 menit.


Sejak diupload pada 8 November, video itu sudah dilihat 148.744 ribu kali hingga pukul 11.30 WIB, Selasa (13/11/2012). Jumlah yang menonton video itu paling tinggi dibandingkan dengan video-video kegiatan Pemprov pada hari yang sama. Maklum saja, video itu menjadi populer setelah tersebar lewat media sosial dan BBM.

Video itu cukup menarik karena menampilkan Ahok yang berbicara lugas, blak-blakan, terang-terangan. Ahok meminta anggaran Dinas PU dipotong karena terlalu tinggi. 

"Pak, sebelum dimulai apakah pagu anggaran sudah dipotong 25 persen untuk biaya-biaya pembangunan ini. Karena harganya terlalu tinggi. Dan diduga dipotong 40 persen pun bisa, dan kita potong 25. Saya kira fair, kami gubernur dan wagub meminta 25 persen untuk kami dikembalikan dalam bentuk APBD, dipotong," kata Ahok saat membahas APBD 2013.

Nada keras sesekali muncul dari video Ahok yang diposting di Youtube. Dalam video yang jadi buah bibir itu, Ahok memerintahkan Dinas PU memotong anggaran tahun 2013 sebesar 25 persen. Wagub DKI Jakarta ini bahkan mengatakan jika tidak bisa, dia akan membawa anggaran ini ke KPK sambil membuka 'koreng lama'.

"Kalau Bapak bilang tidak bisa, mari kita berdebat. Kita ambil contoh,saya bangunkan (jembatan). Dan nanti kalau saya bangunkan (jembatan) dengan uang saya, saya akan periksa semua kerja yang lalu, saya akan periksa dan proses ke KPK dan jaksa. Kita buka koreng lama. Kalau tidak mau membuka koreng lama, mari kita membuka Jakarta Baru," tegas Ahok dalam rapat APBD 2013 dengan Dinas PU.

Rapat ini digelar di ruang rapat Bappeda Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat Rabu (8/11) lalu. 

Statemen tegas Ahok tersebut muncul setelah dia mendapat laporan bahwa anggaran pembangunan jembatan oleh Dinas Perhubungan menjadi mahal karena perhitungan dari Dinas PU. Karena itu, Ahok menawarkan dua pilihan juga kepada Dinas Perhubungan yakni memotong anggaran atau menghapus proyek tersebut. 

Jika dibatalkan, Ahok pun menawarkan uang operasionalnya untuk membangun jembatan tersebut.

"Yang kedua saya hapus proyek itu tidak ada jembatan itu, saya pakai biaya operasional saya untuk bangun jembatan itu. Kasih saya speknya," katanya. 

Pembangunan dengan menggunakan uang operasional Wagub inilah yang akan dibandingkan dengan proyek-proyek pembangunan sebelumnya. Untuk masalah konsultan, Ahok juga memberi pilihan serius.

"Saya akan bandingkan dengan konsultan lain. Berarti konsultan yang membuat itu kita akan coret dari seluruh jajaran DKI. Tidak boleh ada," lanjut Ahok. 

Tak hanya itu, Ahok mengatakan pihaknya akan mencopot seluruh pejabat Dinas PU hingga eselon 3 jika anggaran pembangunan tidak bisa disesuaikan. "Bukan ngancam. Atau yang kedua, pembangunan kita tunda tapi akan kita copot sampai eselon 3. Kita perang terbuka. PU tidak punya pilihan, yang jelas PU harus potong harganya," tuturnya. 

Ahok menyadari pilihan yang diberikannya bukan pilihan yang mudah. Ahok pun meminta Dinas PU 'pulang' untuk memperbaiki anggaran seperti yang dilakukannya kepada Dinas Perhubungan di rapat sebelumnya. "Ini kasarnya seperti itu, tapi saya lebih suka apa adanya. Kita kan baru kenalan ya Pak, baru pertama kali ketemu. Lebih baik nggak enak dululah ya," ujar Ahok.

Pihak Dinas PU pun menyetujui permintaan Ahok untuk memotong anggaran sebesar 25 persen. 

"Ya, intinya perintah Pak Wagub kami setuju, Pak," ujar pejabat Dinas PU setelah menerima penjelasan dari Ahok. 


(sumber: Detik)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar